Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
JOGJA- Sejumlah tokoh masyarakat mengisi daftar calon sementara yang
diajukan ke Komisi Pemilihan Umum oleh partai politik peserta pemilu.
Nama
Titik Soeharto putri Presiden kedua RI Soeharto menjadi caleg DPR dari
Partai Golkar mewakili DIY. Mantan istri Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subiyanto itu bakal bersaing dengan putri sulung Sri Sultan
Hamengku Buwono X, GKR Pembayun.
Wakil Ketua Bidang Kaderiasasi di
DPD Golkar DIY Janu Ismanto mengatakan, pencalonan Pembayun itu bermula
dari tawaran Partai Golkar. Partai beringin menurutnya beranggapan
Pembayun memiliki kans yang besar untuk mendongkrak suara partai.
Menurutnya,
nama Pembayun telah didaftarkan ke KPU Pusat pada nomor urut tiga.
Adapun pada nomor satu dan dua adalah Titik Soeharto dan Gandung
Pardiman.
Tapi Janu berkelit belum mengetahui kepastian
selanjutnya soal pencalonan Pembayun.” Ada 11 berkas. Apa Gusti Pembayun
sudah menyerahkan semua. Namun kalau sudah didaftarkan syarat minimal
ijazah sudah masuk semestinya,” ujarnya, Senin (22/4).
Janu
mengaku tidak mengetahui secara detail pencalonan itu, sebab untuk kursi
DPR menjadi urusan langsung DPP. “Yang saya ketahui pasti Pak Gandung,
semua syarat sudah dipenuhi,” katanya.
Menurutnya, untuk bisa
dicalonkan dari Golkar, bakal calon terlebih dulu harus melawati jenjang
kaderisasi di partai. Namun karena Golkar memandang Pembayun memiliki
kans besar itu, Ketua Umum DPP memiliki wewenang untuk memutuskan. Atas
tawaran itu, Pembayun, kata Janu, menyepakatinya.
“Kami berharap
seperti Kanjeng Gusti Hemas yang memperoleh suara sampai 800.000 suara
pada pencalegkan DPD kemarin, Gusti Pembayun diprediksi mampu mendulang
200.000 suara,” katanya.
Selain itu, suami GKR Pembayun, KPH
Wironegoro juga masuk dalam bursa wakil rakyat. Hanya Wironegoro maju
lewat Gerinda, sedangkan Pembayun menggunakan kendaraan Golkar.
Dari
keluarga Kraton juga muncul KPH Purbodiningrat, suami dari GKR
Maduretno, putri kedua Sultan. Purbodiningrat maju lewat PDIP serta
Dimas Jayaningrat, putra Gusti Joyokusumo, adik Sultan maju lewat partai
Nasdem.
Sebelumnya, GKR Hemas juga telah resmi mendaftar ke KPU DIY
untuk pencalonan ketiga kalinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah
dari daerah pemilihan DIY.
Kepastian pencalonan Wironegoro
disampaikan Sinarbiyat Nujanat, Wakil Ketua Bidang Organisasi,
Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Gerindra DIY.
Menurut
Sinarbiyat, Wironegoro yang menjabat sebagai Dewan Penasihat di Gerindra
maju bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prof Suhardi yang tak lain
guru besar Fakultas Kehutanan UGM.
“Dengan tokoh-tokoh kuat, Gerindra optimistis bisa mengisi dua kursi di DPR,” katanya kepada Harian Jogja.
Kendati
begitu saat dikonfirmasi Harian Jogja, Wironegoro enggan berkomentar
panjang soal pencalonannya. Menantu Sri Sultan Hamengku Buwono X itu
mengaku memang telah memasukan berkas pencalonan ke DPP, namun ia belum
mengklarifikasi telah didaftarkan atau belum.
Begitu halnya dengan
pencalonan istrinya lewat Golkar, Wironegoro enggan berkomentar. ”Nanti
akan ada pengumumannya,” ujarnya singkat.
Hanya ia sempat
menegaskan pencalonannya itu dapat menjadi representasi masyarakat yang
berbudaya di Jogja.”Tidak semua anggota Dewan sekarang tahu Jogja,”
katanya.
Terpisah, Bambang Prasetyo, Sekretaris DPD PDIP
membenarkan pencalonan KPH Purbodiningrat. Suami Maduretno itu merupakan
calon urutan pertama PDIP di daerah pemilihan Bantul Barat. Menurutnya
tak ada yang melamar dan dilamar.”Tumbu oleh tutup. Berminat dua-
duanya,” katanya.
Dari proses wawancara yang dilakukan DPD PDIP
DIY, kata Bambang, Purbo berniat untuk bergerak dari bawah untuk
menjaring aspirasi. Dan bahkan, ia bersedia untuk duduk dalam struktural
partai. Partai kemudian memberikan jabatan kepadanya sebagai pengurus
Badan Pemenangan Pemilu.
“Beliau benar-benar mau full time terjun
ke bawah. Sampai harus mundur dari jabatannya sebagai PNS,” katanya
tanpa mengingat bekerja di instasi mana menantu Sultan itu.
Selain
Purbo menurutnya anggota Dewan DIY dari PDIP seluruhnya kembali
mencalonkan diri. “Kecuali untuk Pak Ternalem dan Bambang Eko, DPP tidak
mengizinkan yang bersangkutan mencalonkan diri karena menjadi
terdakwa,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Ternalem dan Bambang
Eko anggota Dewan DIY dari dapil Gunungkidul itu menjadi terdakwa dalam
kasus korupsi dana purna tugas pada penggunaan APBD 2003.
Sementara
itu, Sekretaris Partai Nasdem DIY Unang Shio Peking sebelumnya kepada
Harian Jogja telah memastikan pencalonan Dimas.“Dari Kraton kami juga
sudah mengantongi. Dimas Jayaningrat, putra Gusti Joyokusumo sudah pasti
mendaftar. Kebetulan dia adalah Ketua Garda Pemuda Nasdem Jogja juga,”
ungkapnya.
http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/23/kerabat-kraton-berebut-kursi-dpr-399391
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA