Kamis, 24 Januari 2013

Skala Ukur Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah salah satu masalah seksual yang umum di derita kaum pria, semua pria pasti pernah mengalami gangguan ereksi, setidaknya satu kali dalam masa hidupnya. Gangguan yang sifatnya temporary tersebut umumnya disebabkan oleh faktor psikis ataupun fisik. Setelah penyebab hilang, ereksi akan normal kembali. Pria yang mengalami disfungsi ereksi umumnya masih memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan seksual walaupun tidak maksimal. Hal inilah yang biasanya berdampak tidak baik terhadap hubungannnya dengan pasangan.

Skala disfungsi ereksi
Mengetahui empat skala disfungsi ereksi
Yang harus dikhawatirkan adalah jika kesulitan ereksi tersebut terjadi terus menerus, sebab ini berarti ada masalah kesehatan serius atau masalah psikis yang tak terselesaikan. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa usaha mengobatinya maka dapat menimbulkan masalah lain yang tidak kalah rumit.
Pria yang menderita impotensi (disfungsi ereksi), cenderung memiliki rasa rendah diri, dan merasa bersalah terhadap pasangan. Padahal dia belum mengupayakan pengobatan yang tepat untuk dirinya.
Jika Anda mendapati diri Anda mengalami gangguan ereksi, maka jangan langsung melakukan pengobatan sendiri dengan hanya mempercayai iklan saja. Tetapi langkah yang harus Anda ambil adalah Anda berkonsulitasi secara medis, bukan malah berupaya untuk memperbesar ukuran penis Anda dengan sembarang obat yang dijual bebas di pasaran.
Kebanyakan masalah disfungsi ereksi berkaitan dengan masalah psikis dan fisik. Oleh karena itu, diperlukan konsultasi dan pemeriksaan medis yang benar jika Anda benar-benar ingin terbebas dari disfungsi ereksi. Masalah ukuran penis yang sering didengung-dengungkan sebenarnya bukanlah masalah utama yang perlu diatasi. Namun, kemampuan penis untuk mengontrol ejakulasi dan kemampuan ber-ereksi yang baiklah yang perlu diperhatikan. Karena inilah fungsi seksual sebenarnya.
Ada beberapa skala disfungsi ereksi yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah.
Skala 1
Penis membesar saat ereksi, namun tidak kuat untuk melakukan penetrasi sehingga terkesan seperti tapai. Derajat disfungsi ereksi ini sudah cukup berat dan Anda harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Skala 2
Pada skala 2, penis bereksi sehingga cukup keras namun tidak cukup keras untuk melakukan penetrasi, seperti halnya buah pisang. Skala ini cukup sedang namun sangat mengganggu karena Anda tidak dapat melakukan penetrasi.
Skala 3
Pada skala 3, penis berereksi cukup keras, namun tidak sepenuhnya keras sehingga masih dapat melakukan hubungan seksual, namun tidak maksimal. Penis layaknya sosis, kabanyak pria di Indonesia mengalami gejala ini namun tidak mengetahuinya bahwa ini adalah salah satu gangguan ereksi.
Skala 4 (Ereksi Optimal)
Pada skala ini, penis dapat berereksi secara baik dan dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan secara optimal. Penis keras layaknya timun. Pria yang memiliki ereksi jenis ini, adalah pria yang mempunyai kehidupan sehat secara seksual.
Sekarang, setelah mengetahui keempat skala disfungsi ereksi di atas, anda bisa mendiagnosa diri anda sendiri. Berada di skala berapakah kekuatan ereksi penis anda? Ingat diagnosa bukan memvonis. Jangan memvonis diri anda dan secara membabi-buta membeli obat yang di jual bebas di toko obat.

Berkonsultasilah Kepada Dokter

Saat Anda mengalami disfungsi ereksi, maka hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah segera berkonsultasi ke dokter agar dapat membantu mengatasi masalah yang Anda hadapi. Dengan konsultasi, Anda akan diajak untuk menelaah penyebab utama terjadinya gangguan ereksi dan bagaimana cara menanggulangi secara baik.
Dokter akan mencari tahu dan mengidentifikasi akar penyebab disfungsi ereksi yang anda derita, apakah ada penyakit fisik atau masalah psikis. Setelah penyebab diketahui, maka langkah pengobatan akan lebih mudah dilakukan. Umumnya selain memberi obat, dokter juga akan menyarankan anda mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, rajin berolahraga dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software