Artefak lainnya adalah terbuat dari kayu dan kulit yang tersimpan di Egyptian Museum, Kairo. Sandal ini ditemukan pada mumi perempuan yang dekat dengan Luxor dan diperkirakan hidup pada 950 hingga 710 SM.
Jika artefak itu memang digunakan untuk membantu kaki yang cacat berjalan -terutama yang kehilangan jempol kaki- supaya menjadi seperti normal, maka artefak ini tak lain adalah alat bantu kaki palsu yang paling awal. Bahkan lebih tua dari kaki palsu perunggu dan kayu Capua pada peradaban Romawi yang berumur 300 SM.
“Beberapa ahli telah meneliti benda-benda itu. Dan mereka merujuk kepada alat bantu kaki palsu yang ada paling awal,” kata Jacky Finch, pemimpin peneliti ini dari University of Manchester.
Ada banyak contoh dari peradaban Mesir kuno untuk membuat bagian tubuh palsu. Tidak hanya untuk kebutuhan pemakaman, tetapi juga membantu mereka untuk berjalan.
Untuk membuktikan klaim ini, Finch merekrut 2 relawan yang kehilangan kedua jempol kaki. Lalu, mereka memakai replika sandal Mesir kuno itu. Relawan itu berjalan sekitar 10 meter tanpa alas kaki, dengan sepatu lalu berjalan dengan jari-jari replika itu, baik dengan alas kaki maupun tidak. Finch mencatat gerakan mereka dan mengukur tekanan jejak mereka dengan tikar khusus. Dalam pernyataannya, Finch memaparkan jari kaki palsu ini ternyata lebih nyaman digunakan untuk berjalan di atas sandal.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/10/07/061434176
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA