Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
Setiap orang bermimpi melakukan hal besar untuk dunia. Misalnya,
membuat warga di negara miskin dan berkembang hidup lebih baik. Tapi,
berapa dari kita yang berbuat sesuatu untuk mewujudkannya?
Chaterine
Wong berbeda. Ia tak hanya punya ide besar untuk meningkatkan layanan
kesehatan bagi kaum miskin, juga membuat prototipe untuk mengujinya. Dan
hebatnya, ia masih berusia 17 tahun, duduk di bangku SMA di New Jersey.
Wong menciptakan perangkat penguji jantung yang bekerja dalam sistem
bluetooth. Singkatnya, gadis muda itu membuat ponsel yang bisa menguji
jantung seseorang, elektrokardiogram (SKG) yang mentransmisikan data
medis real time melalui ponsel.
Alat itu membuat Wong menjadi finalis dalam kontes tahunan Google,
juga memnangkan kontes video “Joe’s Big Idea” yang diselenggarakan
National Public Radio.
“Ini adalah jenis teknologi yang membuat seluruh penduduk bumi
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan perawatan yang lebih
baik,” kata Eric Topol, seorang ahli jantung di Scripps Research
Institute di La Jolla, Kalifornia, yang meninjau video Wong untuk NPR.
Sejatinya, elektrokardiogram/EKG, yang mengukur irama jantung, adalah
tes medis dasar dan banyak digunakan. Namun, pasien harus pergi ke
rumah sakit. Sementara, perangkat ciptaan Wong bisa digunakan oleh
jutaan orang di dunia yang tak punya akses layanan kesehatan, tapi
memiliki telepon selular.
Perangkat Wong menggunakan komponen elektronik yang berfungsi
mengambil sinyal listrik pada jantung, lalu mentransmisikan data itu ke
para profesional kesehatan yang akan menganalisanya melalui ponsel.
“Ini adalah sebuah lompatan yang memotong hambatan peralatan medis
yang mahal yang tak mencukupi untuk semua orang,” kata Elizabeth Nabel,
mantan Direktur National Institutes of Health.
Di laman Google Science Fair, Wong menjelaskan, perangkatnya terdiri
dari dua komponen terpisah, yakni sebuah bluetooth pemancar nirkabel
dengan mikroprosesor yang diprogram untuk membaca output EKG untuk
ditampilkan pada ponsel.
Wong mengaku menerima bantuan dari guru fisikanya dalam hal teknik
elektro dan aspek pemrograman Java. Setelah bergelut dalam proses yang
makan waktu berbulan-bulan, berbagai pengujian dan kegagalan, dia
akhirnya berhasil menciptakan prototipe perangkat impiannya.
Namun, keberhasilan itu tak kemudian membuatnya terbuai. “Aku akan
terus bekerja keras dalam proyek ini. Untuk membuatnya lebih
kecil,lebih murah, lebih tahan lama,” kata Wong.
Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/350352-siswi-17-tahun-ciptakan-ponsel-pengetes-jantung
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA