Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
Kondom kembali menuai kontroversi, setelah Menteri Kesehatan Nafsiah
Mboi melakukan kampanye pemakaian kondom di kalangan beresiko. Kalangan
bersiko itu maksudnya adalah para pekerja seks dan pelanggan mereka. Ini
adalah salah satu langkah menekan penyebaran HIV/AIDS dan penyakit
kelamin lainnya yang belakangan kian merebak dan negara susah payah
membendungnya.
Kampanye ini kemudian menimbulkan polemik. Dicemaskan sejumlah kalangan, sebab seperti melegalkan seks bebas.
Menkes kemudian memberikan klarifikasi. Dia membantah keras akan
membagikan kondom secara gratis kepada murid-murid SMA. Meski begitu,
Nafsiah Mboi mengatakan tetap akan melakukan kampanye penggunaan kondom,
terutama untuk pelaku hubungan seks beresiko.
Kondom saat ini memang dikenal sebagai alat yang digunakan untuk
mencegah penyakit yang menular melalui aktivitas seksual. Fungsi ini
bisa dibilang berkembang dari fungsi awal kondom, yaitu sebagai alat
kontrasepsi atau pencegah kehamilan.
Lalu seperti apa sejarah penggunaan kondom?
Konon, kondom sudah digunakan oleh masyarakat peradaban kuno. Dalam
buku “The Humble Little Condom: A History”, Aine Collier menyebutkan
bahwa ahli arkeologi dan sejarawan masih berdebat soal sejarah kondom
ini. Apakah sudah ada pada peradaban kuno atau belum.
Banyak ahli yang membantah bahwa kondom sudah ada semenjak peradaban
kuno, sebab dalam peradaban Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi Kuni,
pencegahan kehamilan secara umum dianggap sebagai tanggung jawab
perempuan. Karena itu alat kontrasepsi yang diketahui digunakan pada
masa itu merupakan alat kontrasepsi perempuan.
Collier kemudian menyebut penggunaan kondom diketahui tercatat di
Asia sebelum abad ke-15. Saat itu biasa digunakan oleh kelas bangsawan.
Di Cina, kondom dibuat dari kertas sutra yang diolesi minyak, atau ada
juga yang dibuat dari usus kambing. Sedangkan di Jepang tercatat kondom
kuno itu terbuat dari tempurung kura-kura atau tanduk hewan.
Penggunaan kondom untuk pencegahan penyakit diketahui dikembangkan
oleh ahli kedokteran Italia di abad 16, Gabriele Fallopio. Kala itu
Fallopio membuat kondom yang dideskripsikan sebagai kain kulit yang
dibasahi cairan kimia dan kering sebelum penggunaan. Kondom ala Fallopio
itu dibuat untuk membungkus (maaf) kemaluan, dan diikat dengan karet,
untuk mencegah penyakit sipilis.
Setelah itu, penggunaan kondom ini pun berkembang. Bahkan sejumlah
buku menyebut Casanova, playboy terkenal dari abad 18, menggunakan ini
untuk mencegah menghamili pasangannya.
Etimologi nama kondom sendiri disebut berasal dari Inggris pada awal
abad 18. Saat itu dikatakan ada “Dr Condom” atau “Earl of Condom”, yang
membuat alat kontrasepsi dari kulit hewan untuk Raja Charles II. Meski
begitu, belum ditemukan data literatur atau data arkeologi yang
mendukung kisah ini.
Selain kisah Dr Condom tersebut, nama kondom disebut penulis William E. Kruck berasal dari kata Latin, yaitu “condon” (pembungkus), “condamina” (rumah), dan “cumdum” (sarung pedang).
Sedangkan penggunaan kondom yang terbuat dari karet mulai berkembang
saat Charles Goodyear menciptakan vulkanisasi karet di tahun 1884.
Bersama inventor Thomas Hancock, Goodyear kemudian memproduksi kondom
secara massal.
Kondom kemudian memiliki bentuk seperti yang dikenal saat ini berkat
pengembangan yang dilakukan penemu Polandia, Julius Fromm tahun 1912.
Dengan mencelupkan bahan terbuat dari kaca ke larutan karet mentah,
Fromm menciptakan kondom menjadi lebih tipis dan tanpa jahitan. Model
kondom seperti buatan Fromm kemudian berkembang dengan pembuatan kondom
dari bahan lateks.
Adapun mengenai kampanye penggunaan kondom mulai dikenal sejak awal
abad 20. Ketika itu prajurit Amerika Serikat di Perang Dunia I tercatat
memiliki penyakit menular seksual tinggi, yaitu lebih dari 70 persen.
Ini menyebabkan pemerintah AS mulai melakukan kampanye penggunaan
kondom.
Kampanye penggunaan kondom sempat menurun di era ‘flower generation‘
tahun ’60an, yang melakukan praktek seks bebas tanpa pengaman. Kondom
kembali marak dikampanyekan pada ’80an, saat teridentifikasi penyakit
menular seksual yang mematikan, AIDS.
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA