
Managing Director Chester Perace, Stephen Nimmo mengatakan pihaknya berpikir untuk memanfaatkan teknologi guna memberikan informasi lebih lanjut tentang almarhum. Sebelumnya, keluarga almarhum lebih memilih membuat buku. Tapi itu terlalu mahal.
“Melalui barcode QR ini, keluarga almarhum dapat memperharui informasi terus menerus,” kata dia.
Menurut Nimmo, banyak orang sering bingung siapa yang dimakamkan. Dengan teknologi ini maka siapapun dapat mengetahui siapa orang ini. Namun, untuk memanfaatkan teknologi ini keluarga harus menanggung biaya 300 poundsterling dan biaya tambahan 95 pounsterling untuk pembuatan web.
Harganya yang lumayan mahal tidak menghalangi masyarakat menggunakannya. Gill Tuttiett misalnya telah menginstall kode QR pada nisan suamninya di Poole. Ia memutuskan untuk memasang barcode itu karena tertarik menggunakan teknologi baru. “Saya pikir, suami saya sangat senang dengan ide ini,” pungkasnya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/12/09/06/m9xeti-batu-nisan-pakai-barcode-kenapa-tidak-tuh-di-inggris
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA