Senin, 10 September 2012

10 Mitos Uang yang Sering Salah Kaprah

Selama beberapa tahun masyarakat dikelilingi oleh sejumlah mitos mengenai uang. Mitos ini terutama beredar di kalangan muda di berbagai negara.
UangTak ayal lagi, mitos yang berkembang itu justru akan menuntun pada jalan sesat, menghabiskan waktu, bahkan lebih parah lagi, menghancurkan hidup seseorang.
Dikutip dari laman Money Talk News, berikut adalah 10 kesalahpahaman umum seputar uang yang sebetulnya lebih cocok dianggap sebagai khayalan dibandingkan fakta:
1. Makin banyak uang hidup makin bahagia
Sebelum membenarkan mitos ini, coba tengoklah kehidupan Anna Nicole Smith, John Belushi, Marilyn Monroe, Michael Jackson, Jimi Hendrix, dan Elvis Presley. Apakah ketenaran dan kekayaan membuat mereka bahagia.
Kebahagian datang dari bagaimana Anda menghargai diri sendiri. Dan harga diri adalah sesuatu yang tak bisa dijual.
Daripada Anda terobsesi dengan uang, pikirkan kembali apa hal yang benar-benar membuat Anda bahagia. Selanjutnya hasilkan cukup uang lewat aktivitas-aktivitas itu. Membuatnya lebih banyak merupakan hal yang memboroskan dari kehidupan Anda di planet ini.
2. Pendapatan besar menjauhkan tumpukan utang
Apa yang membedakan orang dengan penghasilan Rp450 juta setahun dengan utang Rp900 juta dibandingkan mereka yang bergaji Rp4,5 miliar setahun dan utang Rp9 miliar? jawabannya, tidak ada. Kecuali jika mereka memiliki uang untuk dana cadangan, keduanya hanya penghasilan yang menjauhkan dari bencana.
Utang seringkali meningkat seiring naiknya penghasilan. Apa yang menjauhkan Anda dari utang bukanlah penghasilan tinggi atau kekayaan. Satu-satunya jalan adalah tak meminjam uang
3. Miliarder senantia hidup mewah
Hasil penelitian The Millionaire Next Door mengungkapak rata-rata orang kaya AS mengendarai mobil biasa, tinggal di rumah yang sudah ditempati puluhan tahun, dan menghindari pakaian bermerek. Inilah cara yang membuat mereka menjadi miliarder.
Lalu siapa yang membeli pakaian bermerek selama ini? Kemungkinan mereka yang tak pernah menjadi kaya karena mereka menggunakan kebebasan keuangan esok hari untuk kesenangan saat ini.
4. Makin banyak uang, kekhawatiran makin berkurang
Omong kosong. Uang bukanlah akhir kegelisahan. Dia akan terus menyebabkan berbagai kekhawatiran kehilangan uang. Mereka yang tak memiliki banyak uang untuk makan atau tempat tinggal memiliki lebih banyak hal yang dikhawatirkan. Namun, ketika Anda sudah memiliki cukup uang sesuai kebutuhan, kelebihannya justru akan menambah kekhawatiran bukan menghilangkannya.
5. Uang bisa membantu mencari cinta
Bagi sebagian wanita yang tak terlalu terpikat dengan uang, mereka umumnya lebih tertarik dengan ambisi dan intelektual apalagi jika dikombinasikan dengan humor. Semua orang tertarik dengan mereka yang memiliki kepercayaan diri dan bisa menertawakan diri sendiri.
Seperti burung merak, orang kaya dengan mudah menarik perhatian yang berbeda dengan kekaguman ataupun pengaruh. Apakah Anda ingin menghabiskan hidup dengan seseorang yang sangat dangkal dan tidak aman karena hanya tertarik dengan uang Anda?
6. Saya bisa bersenang-senang jika memiliki lebih banyak uang
Tak bisa disangkal, uang bisa mewarnai elemen dari hari-hari yang menyenangkan. Namun, jika Anda membutuhkan lebih banyak uang untuk bersenang-senang, Anda membosankan. Kalaupun Anda menjadi miliarder, Anda tetap akan merasa bosan.
7. Uang berarti keamanan
Ketika Anda mendalami lebih jauh, tujuan utama uang adalah membuat hidup begitu mudah diprediksi. Uang membuat Anda bisa mengontrol lingkungan dengan mempersiapkan hal yang tak diinginkan.
Walau sebagian dari mitos ini betul, tak ada uang yang cukup untuk membuat segala sesuatu bisa dikendalikan. Anda bisa saja mati terkena serangan jantung ketika sedang membaca tulisan ini.
8. Uang bisa memudahkan bertemu orang-orang menarik
Stacy Johnson, penulis dari Money Talk News, menggambarkan bahwa Anda tak bisa melemparkan kucing mati tanpa memukul orang-orang menarik. “Namun jika saya ingin mengoptimalkan peluang saya menemukan orang-orang menarik, saya tidak akan pergi ke country club terdekat,” katanya.
Tak jarang Stacy mengaku bertemu orang-orang kaya yang sangat sombong, berpikiran sempit, penuh kepura-puraan, dan tukang menghakimi. Namun perilaku mereka itu bukan dikarenakan kekayaannya. Perilaku itu muncul karena mereka tak pernah mengatasi kesulitan.
Cara mengatasi kesulitan seringkali membuat orang-orang tertarik. Bukan berapa banyak uang uang dimiliki.
9. Saya butuh uang untuk bepergian dan itu penting
Dunia ini adalah tempat yang menarik dan perjalanan yang terencana dengan baik membuat Anda lebih tertarik. Namun travel sering kali muncul dalam berbagai bentuk dan tentunya dengan biaya yang berbeda-beda.
Dalam bukunya Life of Debt, Stacy memberikan gambaran menarik mengenai salah satu kesenangannya yaitu berlayar. Di buku itu diceritakan, pasangan hidupnya berupaya membangun sebuah kapal dan kemudian berlayar mengelilingi dunia, bekerja ketika diperlukan dan tak pernah menghabiskan uang dalam jumlah besar. Kapal itu tak memiliki AC, kulkas, bahkan sebuah radio.
Apa yang dilakukan orang kebanyakan dalam situasi yang sama adalah menunggu uang lebih banyak untuk membiayai keinginan mereka pergi berlayar menggunakan kapal mewah. Hasilnya jelas, orang biasanya ini menghabiskan hidupnya di dalam dok kapal. Sungguh sia-sia.
10. Uang bisa membeli teman
Mitos ini tak hanya salah tapi juga bertentangan dengan fungsi uang sebenarnya. Stacy mengaku memiliki banyak teman super kaya dan dari pengamatannya, uang hanya mampu menarik teman berkumpul dan bukan teman sesungguhnya.
Banyak orang kaya yang sama sekali tak percaya dengan motivasi uang semacam itu. Tak jarang teman sesungguhnya dari orang terkaya dan terkenal ini adalah mereka yang telah mengenalnya sebelum kaya atau terkenal.
Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/349891-10-mitos-uang-yang-sering-salah-kaprah

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software