Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
Jakarta
Salah satu pemilik akun twitter @triomacan2000 disebut sebagai Raden
Nuh. Nah, Raden ini yang terlibat keributan dengan staf khusus Mendagri,
Umar Syadat Hasibuan.
Umar melaporkan Raden ke Polres Jakarta
Pusat atas dugaan penganiayaan. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di RS
Husni Thamrin, Jakarta, Sabtu (30/6/2012).
Umar bercerita
adiknya dipukuli Raden dan teman-temannya. Pertikaian itu bermula ketika
Umar hendak mengambil foto tapi dilarang. Umar bertemu Raden dan
teman-temannya untuk meluruskan kicauan @triomacan2000 soal keluarganya.
Sayangnya Raden yang coba dikonfirmas detikcom lewat telepon
selulernya tidak merespon. Saat dicoba dimintai konfirmasi lewat twitter
pun akun @triomacan2000 tidak membalas.
Namun lewat kicauannya, @triomacan2000 memberi pernyataan soal insiden itu:
"Eng
ing eeng...saya informasikan ttg kejadian td di sekitar RS tempat ibu
saya di rawat. Ada perkelahian kecil akibat salah paham. Ketika kami
sedang minum& makan di sebuah cafe depan RS, tiba2 datang Dr. Umar
Syadat Hasibuan, staf khusus mendagri bersama2 teman2nya," demikian
kicauan twitter @triomacan, Sabtu (30/6/2012).
Diceritakannya,
Umar Syadat mengatakan akan berkunjung ke RS Salemba menjenguk ibu Raden
Nuh yang sedang dirawat. Umar Syadat mengaku ingin menyelesaikan urusan
dengannya.
"Sekitar pukul 17.00 Dr. Umar Syadat (staf khusus
mendagri) tiba2 masuk ke cafe tempat kami minum dan istirahat. Kami sapa
beliau baik2 Tiba2 DR. Umar Syadat mengarahkan kamera blackberry nya ke
arah kami. Kami kaget. Dan larang dia ambil foto tanpa izin kami,"
kicaunya.
Meski dilarang, rupanya Umar tetap mengambil foto.
Pemilik akun twitter triomacan2000 lalu mendatangi Umar yang datang
bersama beberapa temannya. Kekacauan pun terjadi.
"DR. Umar
syadat bantah dia ambil foto dan bilang bhw hasil fotonya jelek alias
gagal. Saya hampiri beliau. Namun tiba2 temannya berdiri. Temannya yg
tidak kenal berdiri mendekat dan mau memukul kami. Sementara temannyanyg
satu lagi sedang berada di toilet," kicaunya lagi.
Rekannya lalu mencegah teman Umar memukul. Menurut cerita versi triomacan2000, rekannya dipukul sampai terjengkang.
"Setelah
jatuh dan terkena kursi, kami dikejar oleh teman DR. Umar Syadat, dia
pukul kami tapi luput dan kami balas memukul. Terjadi perkelahian fisik
antara kami dengan teman Dr. Umar Syadat. Kemudian teman Umar Syadat yg
lain keluar dari toilet," ungkap triomacan2000.
Umar kemudian menelepon teman-temannya. Tak lama belasan teman Umar, menurut triomacan2000, datang mengepung.
"Ditengah2
kepungan tersebut, kami dituduh yg memulai perkelahian tersebut. Umar
Syadat cs memaksa kami akui sbg pihak yg memulai. Ditengah2 kepungan
tersebut, kami dituduh yg memulai perkelahian tersebut. Umar Syadat cs
memaksa kami akui sbg pihak yg memulai ," tulisnya.
"beliau tuduh
kami telah menganiaya temannya dgn bukti baju kaos yg robek. Pdhl itu
robek disebabkan krna kami tahan/ tarik menarik Kami menarik baju teman
Umar Syadat karena dia tiba2 memukul dan mendorong kami sampai terjatuh
dan bermaksud mengejar utk pukul lagi," lanjutnya.
Triomacan2000 kemudian terpaksa mengalah. Keduanya kemudian ditahan agar tidak pergi dan dipaksa menyerahkan KTP.
"Kami
meski dibawah intimidasi tetao tdk mau serahkan KTP krna mereka bukan
pihak yg berwajib serta tdk jelas dasar hukumnya Pada saat kami
ditahan/sandera oleh belasan orang teman2 DR. Umar Syadar Hasibuan,
tiba2 datang seorang yg mengakui jaksa Kejari Jakpus Jaksa itu mengaku
bernama Bapak Fandi yg jg adik kandung Dr. Umar Syadat. Ketika kami
minta lihat ID atau kartu nama dia bilang tdk ada," kisahnya.
Umar lalu mencatat nama dan nomor KTP keduanya. Kemudian melaporkan keduanya karena penganiayaan.
"Teman2
beliau tetap menahan dan sandera kami dgn tuduhan penganiayaan dan
minta dicatat alamat dan KTP kami. Karena urgent harus menemui iBu kami
yg sedang kritis di ICU kami terpaksa ikuti desakan mereka utk
menuliskan nama dan alamat kami," pungkasnya.
(van/ndr)
sumber: detiknet
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA