Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) memprediksi akan terjadi lonjakan yang sangat signifikan dalam
penggunaan telekomunikasi jelang dan saat lebaran. Selain meminta
operator siaga, konsumen pun dihimbau efisien menggunakan SMS, data atau
voice.
Dijelaskan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S Dewabroto,
pada saat lebaran--H-1 hingga H+1--total diperkirakan akan ada 4 miliar
SMS yang akan saling terkirim di seluruh penyelenggara telekomunikasi di
Indonesia.
"Layanan pesan tersebut belum termasuk layanan yang
dikirimkan melalui MMS, BBM dan WhatsApp Messenger yang cenderung
meningkat hingga 95 juta layanan atau mengalami kenaikan sebesar 270%
dari biasanya," ujar Gatot, melalui keterangannya, Sabtu (18/8/2012).
Sedangkan
untuk layanan suara, diperkirakan secara total akan berlangsung
pembicaraan hingga 2.499.300.000 menit dalam 3 hari tersebut pada saat
yang bersamaan dari puluhan juta pengguna layanan telekomunikasi.
Adapun
untuk komunikasi data (misalnya untuk akan mengalami kenaikan hingga
sekitar 238 terabytes atau meningkat sekitar rata-rata 25 % hingga 33%
jika dibandingkan kondisi normal.
"Mengingat kemungkinan
penggunaan media sosial oleh masyarakat baik selama di perjalanan, maka
kepada seluruh penyelenggara telekomunikasi sudah diingatkan juga untuk
menyediakan kapasitas banwidth yang berlebih guna mengantisipasi
lonjakan," tandasnya.
Kominfo juga mengingatkan, kepada seluruh
penyelenggara telekomunikasi juga diingatkan untuk mensiagakan call
center atau contact center secara aktif (bukan answering machine yang
pasif) yang secara aktif, persuasif, komunikatif dan informatif dapat
memberikan informasi sebaik mungkin seandainya menerima keluhan,
pengaduan dan pertanyaan dari masyarakat.
Kominfo juga menghimbau
agar pelanggan dapat dengan efisien dalam mengantisipasi dari sisi
waktu dan kuantitas data yang dikirimkan. Artinya, mengingat saat peak
season akan berlangsung pada waktu sehari jelang Lebaran hingga H+1 dan
diperkirakan trafik telekomunikasi cukup tinggi.
Selain itu,
meskipun setiap pengguna berhak berapapun mem-broadcast pesan, namun
lebih disarankan tidak seketika langsung dikirim semuanya, karena
potensi akan terjadi hang (perangkat tiba-tiba tidak berfungsi) cukup
tinggi, dan akibatnya justru harus dikirim ulang.
"Ini artinya
kesalahan tidak pada kualitas layanan penyelenggara telekomunikasi.
Lebih disarankan untuk dikirim secara bertahap," tandas Gatot.
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Jumat, 17 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA