Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
Oleh Mitra Taj | Reuters
LIMA (Reuters) - Para penghuni liar
menternakkan babi di situs bersejarah garis Nazca di Peru--garis Nazca
adalah desain raksasa yang terlihat dari angkasa. Garis ini terpahat
secara misterius di padang pasir sekitar 1500 tahun lalu.
Para
penghuni liar tersebut telah menghancurkan makam era Nazca dan 50 gubuk
yang mereka bangun berbatasan dengan figur-figur Nazca, kata Blanca
Alva, direktur di kementerian kebudayaan Peru.
Menurut dia, para
penghuni liar tersebut adalah gelombang terbaru dari para pendatang yang
terus-terusan datang dan memenuhi area Nazca yang dilindungi dalam
beberapa tahun terakhir. Gelombang terakhir ini mulai datang pada saat
liburan Paskah bulan April, sementara hukum Peru dirancang untuk
melindungi orang miskin dan mereka yang tak memiliki tanah menghalangi
upaya pemindahan orang-orang ini.
Di Peru, para penghuni liar
yang hidup di sebidang tanah lebih dari sehari memiliki hak proses
yudisial sebelum diusir, sementara proses ini bisa mengambil waktu dua
sampai tiga tahun.
"Masalahnya adalah saat itu terjadi, situs ini sudah akan hancur," kata dia.
Dia
menghitung sudah ada 14 kandang babi dalam inspeksi terakhir.
Keberadaan kandang-kandang babi ini juga merusak keramik Nazca.
Garis
Nazca yang dikenal sebagai geoglyph sudah menjadi situs warisan dunia
UNESCO pada 1994. Garis ini terbuat dalam periode ribuan tahun di area
seluas 500 km persegi di sepanjang padang pasir pesisir.
Bentuk-bentuk
garisnya adalah burung besar, monyet, serta bentuk-bentuk geometrik
lainnya. Kementerian kebudayaan sudah memindahkan sekumpulan penghuni
liar Januari lalu dari dekat desain garis yang dikenal dengan jam
matahari, tak sampai beberapa bulan kemudian sudah datang kelompok
penghuni liar lain.
Garis-garis ini adalah pengingat akan
kekayaan sejarah Peru era pra-Kolumbia, dan masih menjadi salah satu
teka-teki terbesar dunia arkeologi karena sampai sekarang tidak ada yang
tahu alasan pembuatan garis-garis ini, dengan ukuran yang begitu besar.
"Garis-garis
ini sangat rapuh dan berhasil bertahan sampai titik ini selama 1500
tahun," kata Ann Peters, arkeolog di University of Pennsylvania, yang
mengadakan simposium internasional soal budaya Nazca di Peru pekan ini.
Menurut Peters, penghuni liar di area tersebut mengancam penelitian yang dilakukan 60 atau lebih arkeolog spesialis Nazca.
Orang-orang
Nazca membentuk garis-garis ini dengan menggores lapisan batu besi
oksida hitam dari padang pasir tersebut dan membuka lapisan tanah putih
di bawahnya. Tanah itu kemudian mengeras bersamaan dengan batu kapur
yang terekspos pada embun pagi.
Pemimpin para penghuni liar
tersebut, Jesus Arias, membantah bahwa komunitas yang ia pimpin merusak
kawasan tersebut. "Ini bukan sesuatu yang arkeologis buat saya. Tidak
ada makam di sana, dan tidak ada garis-garis dari budaya Nazca."
Menurut
Arias, para penghuni liar adalah anak-anak dari orang-orang yang
tinggal di kota San Pablo dekat situs Nazca yang ingin punya rumah
sendiri.
"Populasi kami terus tumbuh," kata dia. "Mereka adalah
orang-orang miskin yang tidak punya uang untuk membeli tanah atau
rumah." Arias menambahkan bahwa kementerian kebudayaan seharusnya lebih
baik dalam bekerja memberi batas kawasan yang dilindungi.
Permukiman
liar adalah cara umum bagi orang miskin, dan terutama bagi makelar
tanah terorganisir, untuk mengambil lahan di Peru. Penggusuran dengan
kekerasan bisa terjadi saat petugas keamanan berusaha memisahkan
orang-orang dari rumah mereka.
"Bisa terjadi kekacauan," kata Livina Alvis, jaksa penuntut di provinsi Nazca.
Kementerian
kebudayaan mengatakan bahwa penghuni liar adalah ancaman terbesar buat
13 ribu situs arkeologi dan warisan dunia di Peru, harta karun informasi
bagi akademisi sejarah di seluruh dunia.
"Kami mendapat 120-180
laporan permukiman liar setiap tahunnya," kata Alva. "Buat kolega-kolega
saya di Amerika Latin, yang hanya mendapat dua sampai lima kasus per
tahun, angka itu tak bisa dipercaya."
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Jumat, 17 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA