Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
Membaca pikiran orang lain kelak bukan lagi kemampuan istimewa yang
hanya dimiliki orang tertentu. Tim ilmuwan dari Amerika Serikat tengah
mengembangkan alat pemindai otak portabel pertama di dunia. Alat yang
dinamakan iBrain itu juga akan memiliki kemampuan “membaca pikiran
seseorang”, yang bisa memainkan peran utama untuk menfasilitasi
terobosan di bidang medis.
Situs KGTV
melaporkan, perangkat tersebut dibuat oleh NeuroVigil, perusahaan yang
berbasis di San Diego. “Ini sangat menarik bagi kami, sebab, alat ini
memungkinkan kita memiliki jendela ke otak. Kami sedang mengembangkan
teknologi yang memberi peluang manusia memiliki akses ke otak manusia
untuk kali pertamanya,” kata pemimpin proyek NeuroVigil, Philip Low.
Cara kerjanya, alat itu dipasang di kepala seseorang, dan mengukur
pola neurologis unik yang terhubung ke proses berpikir yang spesifik.
Low menjelaskan, tujuan akhir perangkat ini adalah untuk mengumpulkan
gelombang otak dalam sebuah database yang bisa dibaca komputer.
Salah satu orang yang mencoba iBrain adalah fisikawan terkenal, Stephen Hawking. Seperti dimuat FoxNews, membantu ilmuwan eksentrik itu juga jadi ambisi tim NeuroVigil. Agar ia bisa berkomunikasi lebih efektif, lewat pikirannya.
“Kami ingin menemukan cara untuk menerobos tubuh Hawking, dan yang
terutama meretas otaknya,” kata Low. Musim panas lalu, ilmuwan 32 tahun
itu dan timnya terbang ke Cambridge, Inggris, di mana ia bertemu dengan
Hawking. Saat sang ilmuwan menjajalnya, Hawking diminta berpikir “sangat
keras” soal hal-hal pelik.
Seperti diketahui, Hawking menderita penyakit Lou Gherig, yang
membuatnya kehilangan kontrol atas tubuhnya. Selama ini ilmuwan
terkemuka itu ‘bicara’ lewat kacamata khusus yang merespon kedutan
syaraf pipi di bawah matanya — yang makin lama makin melemah. Sebuah
cara komunikasi yang melelahkan dan lambat, perlu beberapa menit hanya
untuk menghasilkan sebuah pesan singkat.
Ke manapun ia pergi, Hawking dikelilingi mesin yang memungkinkannya
berkomunikasi. Jika uji coba iBrain berhasil, niscaya alat-alat itu bisa
disingkirkan, diganti dengan ikat kepala hitam yang dilengkapi mesin
mini sebesar kotak korek api.
Dalam pernyataannya, Hawking mengungkapkan alasannya mau membantu
proyek ini, sekaligus rela jadi obyek percobaan. “Dr Low dan
perusahaannya telah melakukan hal yang luar biasa,” kata dia, seperti
dimuat New York Times. Partisipasinya, ungkap Hawking,
bertujuan untuk memberikan wawasan dan saran praktis pada NeuroVigil.
“Saya ingin membantu penelitian, mendorong investasi di bidang ini, dan
yang terpenting, menawarkan harapan masa depan pada orang yang
didiagnosis menderita penyakit ALS (amyotrophic lateral sclerosis) atau kelainan syaraf.”
NeuroVigil mengatakan, perangkat iBrain bisa digunakan setiap orang,
bahkan di rumah. Ia juga bisa dikenakan saat tidur atau menonton
televisi. Perangkat tersebut dilengkapi dengan USB port untuk
mentransfer data yang terekam ke komputer.
Di luar yang dikatakan sebagai “membaca pikiran seseorang” alat ini
memiliki potensi aplikasi medis. Misalnya, iBrain membantu dokter
membuat resep obat yang benar dan sesuai dengan respon gelombang otak
seseorang. Low menambahkan, iBrain juga bisa digunakan untuk membantu
perawatan gangguan tidur, depresi, bahkan autisme. “Ini langkah awal
bagi dokter untuk meresepkan obat sesuai kondisi spesifik pasien.”
Sumber: Vivanews
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA