Sabtu, 08 September 2012

Catut Nama Kota, Pabrik Kondom Didenda

Sebuah perusahaan kondom dijatuhi denda sebesar 10.000 euro atau lebih dari Rp 120 juta karena salah beriklan.
Dalam iklannya, perusahaan itu mengaku sebagai pembuat kondom yang berasal dari sebuah kota kecil di barat daya Perancis bernama Condom.
Iklan perusahaan itu diketahui palsu setelah produknya ditemukan di Malaysia.
Perusahaan yang menyebut dirinya sebagai “Pembuat Kondom Orisinal” itu mengiklankan produknya berasal dari kota kecil yang damai bernama Condom yang terletak di tepian Sungai Baise.
Namun, Pengadilan Bordeaux memerintahkan perusahaan yang dimiliki dua warga negara Perancis itu untuk tidak menggunakan nama kota kecil tersebut dalam iklan-iklannya.
Sebab, menurut pengadilan, perusahaan itu tak memiliki satu pun alamat resmi di kota kecil itu.
Tetapi, sebenarnya Wali Kota Condom, Bernard Gallardo, mengatakan, kota berpenduduk 7.000 jiwa itu tak keberatan jika nama kotanya “dicatut” perusahaan kondom itu.
Menurut Gallardo, penggunaan nama kotanya akan memberikan keuntungan lain, selain menjadi lokasi berfoto para turis.
“Sudah sejak lama nama kota ini membuat para wisatawan Inggris berhenti dan sekadar berfoto di dekat papan penunjuk jalan,” kata Gallardo.
“Kami tak ingin bersembunyi, kami tak melarang orang membuat sesuatu terkait nama kota ini. Apalagi, hal seperti ini bisa meningkatkan kualitas turisme di kota ini,” kata Gallardo seperti dikutip Reuters, sambil tak lupa mempromosikan makanan khas dan lokasi wisata kota itu.
Sayangnya, kota itu memiliki tempat yang juga bisa dikaitkan dengan alat kontrasepsi pria itu.
Para wisatawan yang mengerti bahasa Perancis yang melewati kawasan itu selalu menyempatkan diri berfoto di Sungai Baise yang dalam bahasa Perancis berarti bersetubuh.
Sumber: http://internasional.kompas.com/read/2012/09/07/11552355/Catut.Nama.Kota.Pabrik.Kondom.Didenda

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA

Protected by Copyscape Web Copyright Protection Software