Tweet Now!
Follow @Tanyakekamu
VIVAbola - Bintang muda Indonesia, Andik Vermansyah,
akhirnya benar-benar merasakan atmosfer Major League Soccer (MLS),
meski hanya untuk tim reserve. Andik masuk sebagai pemain pelapis di
babak kedua saat DC United menghadapi Montreal Impact di DCU Training
Tield, Selasa 11 September 2012.
Pemain Persebaya itu ditempatkan
di posisi sayap kanan dan mengenakan nomor punggung 39. Masuknya Andik
menggeser posisi Mechak Jerome yang harus ditarik menjadi bek kanan.
Meski masuk sebagai cadangan, Andik tampil percaya diri di laga ini.
Beberapa
kali pemain 22 tahun itu berani melakukan terobosan-terobosan ke
jantung pertahanan lawan. Di menit ke-79, Andik mendobrak pertahanan
Montreal mengandalkan kecepatannya melalui sayap yang disusul dengan
melepaskan umpan silang. Namun, bola terlambat dijangkau striker DC
United.
Laga ini sendiri akhirnya dimenangkan oleh Montreal 2-0.
Dua gol Montreal dicetak oleh Colum Mallace di menit 58 dan Eddie
Sebrango yang menambah keunggulan di menit 84.
Meski gagal
membawa timnya menang di laga ini, namun setidaknya aksi Andik membuka
mata publik Washington. Sebagaimana diketahui, keberadaan Andik di
Amerika Serikat adalah dalam rangka mengikuti latihan bersama DC United
selama dua pekan.
DC United merupakan salah satu klub yang sudah
cukup lama tampil di MLS. Di musim-musim awal penampilannya, DC United
tergolong tim yang diperhitungkan. Tim ini pernah mengangkat Piala MLS
pada musim 1996, 1997, 1999, dan 2004.
Namun, musim lalu DC United hanya mampu bertengger di urutan ke-13
klasemen reguler. Untuk meningkatkan popularitas timnya, manajemen DC
United rencananya akan membuka situs resmi berbahasa Indonesia.
Tampilnya
Andik di laga melawan Montreal merupakan realisasi dari rencana Manajer
DC United, Dave Kasper yang ingin melihat langsung kualitas permainan
Andik. Sebelumnya, Kasper memang mengungkapkan akan coba menurunkan
Andik di laga resmi DC United.
"Andik memiliki kesempatan untuk
berlatih dengan tim utama dan bermain dalam pertandingan tim cadangan
(reserve). Ini akan memberikan kami kesempatan yang baik untuk
mengevaluasi kualitasnya," kata Kasper seperti dikutip dari situs resmi
klub.
Dan tidak menutup kemungkinan Andik akan dikontrak DC
United jika kualitasnya dianggap layak masuk skuad. Kasper pun membantah
postur Andik yang mungil bakal menjadi pertimbangan pihaknya.
Menurutnya, postur kecil tidak ada pengaruh apapun untuk menghambat
peluang seorang pemain berkembang.
"Ada banyak pemain yang tidak
terlalu besar di liga kami, tapi mereka bisa tampil baik. Dan kami juga
memiliki pemain seperti itu (postur kecil) di klub ini. Seperti
Christian Gomez yang kecil tapi memiliki sesuatu yang istimewa. Anda
harus selalu memiliki pikiran yang terbuka," tambahnya.
Beragam Pujian
Kesempatan
yang diraih Andik menjajal latihan bersama DC United bukanlah sesuatu
yang mengherankan. Pasalnya, kinerja sosok mungil asal Surabaya ini
kerap menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Bahkan, kualitas Andik
mendapat pujian dari beberapa pelatih luar negeri.
November
lalu, Andik menuai pujian dari pelatih Los Angeles Galaxy, Bruce Arena
saat bertandang ke Indonesia. Saat itu, LA Galaxy ditahan imbang oleh
Timnas Indonesia yang diperkuat Andik. Enam bulan berselang, giliran
pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni yang memuji permainan Andik
saat melawan Nerazzurri di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sosok
Andik juga masuk ke dalam daftar pemain muda Asia yang layak dilihat
aksinya di lapangan hijau pada 2012 ini versi laman olahraga ESPN pada
Januari lalu. Andik terpilih bersama 9 pemain Asia lainnya seperti
Hiroshi Kiyotake (Jepang), Shin Young-Rok (Korsel), Yu Hanchao (Cina),
Fahad Al-Enezi (Kuwait), Ibrahim Ghaleb (Arab Saudi), Pak Song-Chol
(Korut), Ali Ashfaq (Maladewa) dan Amer Shafia (Yordania).
Kasper
tidak memungkiri di tengah membanjirnya talenta dari Amerika latin,
benua Asia juga banyak melahirkan pemain berbakat. "Asia merupakan pasar
transfer karena menghasilkan banyak pemain berkualitas. Sehingga kami
akan coba terus fokus di daerah ini (Asia)," katanya.
Pantauan DC
United tahun ini ke Asia bukanlah kali pertama. Tahun lalu, DC United
mengirim pemandu bakat ke J-League (Jepang) untuk mencari pemain muda
berbakat. Tidak hanya itu, Kasper pun melakukan perjalanan ke China
untuk mencari bakat-bakat terpendam.
Peran Erick Thohir
Kesempatan
Andik menjajal pelatihan di DC United juga tidak terlepas dari peran
pemilik saham klub yang berasal dari Indonesia, Erick Thohir. Ia
berusaha membawa pemain muda berbakat Indonesia memiliki kesempatan
mengembangkan karier dengan bergabung ke DC united.
Erick
merupakan salah seorang pemilik saham DC United. Bertempat di Hotel
Washington, AS, 10 Juli lalu, pengusaha asal Indonesia yang juga pemilik
saham klub basket NBA, Philadelphia 76ers, itu secara resmi
diperkenalkan kepada publik sebagai pemilik baru tim Hitam-Merah
tersebut.
"Sebagai pengusaha Indonesia, selain bisnis, rasa
nasionalisme harus selalu ditingkatkan. Setelah saya memegang DC, saya
bicara dengan Don Garber (Komisaris MLS). Saya bilang ingin bawa orang
Indonesia main di AS. Tapi, respons dia awalnya kurang bagus," ujar
Erick saat jumpa pers pekan lalu.
"Garber bilang rangking FIFA
Indonesia tak masuk 100 besar. Untuk pasar, di AS itu kebanyakan kaum
Hispanik, Meksiko, Amerika Latin. Dia juga tahu kondisi asosiasi
sepakbola kita. Tapi dengan segala cara saya yakinkan dia. Akhirnya,
diberikan kesempatan untuk mencoba. Dia kasih jatah satu pemain senior
dan dua pemain U-18," beber Erick.
Erick juga berharap kesempatan
yang diberikan Garber mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat
Indonesia, khususnya Andik, tanpa harus membebani pemain yang
bersangkutan. Selain itu, keberangkatan Andik menurut Erick juga akan
memberikan gambaran bagi pelatih DC United, Ben Olsen. "Andik tidak
boleh menjadi yang terakhir." (one)
Jogjatweet News Blog Berisi Info Teknologi klik follow untuk mengikuti Berita teknologi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
harap komentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA